Bantuan Alat hingga Pelatihan, Upaya Disabilitas Kota Minyak Bisa Terserap Dunia Kerja
- Jum'at, 29 November 2024
- Editor
KALTIMPOST.ID, BALIKPAPAN - Dinas Sosial secara bertahap memenuhi kebutuhan kaum difabel di Kota Minyak. Baik dari sisi bantuan peralatan hingga peningkatan skill penyandang disabiltas agar mudah terserap di dunia kerja.
Kepala Dinas Sosial Balikpapan Edi Gunawan mengatakan, pihaknya menargetkan pemberian bantuan 100 unit alat pada anggaran 2025. Misalnya tongkat, kursi roda, alat pendengar, dan lainnya. Sementara untuk tahun ini, pihaknya sudah menyalurkan bantuan sekitar 50 unit alat.
"Teknisnya kami yang mendata kebutuhan mereka. Ini berdasarkan laporan dari pekerja sosial di tingkat kelurahan kecamatan," katanya kepada awak media, Kamis (28/11). Setelah data masuk, Dinas Sosial melakukan pengadaan bantuan.
Namun menyesuaikan dengan kemampuan anggaran daerah. "Ini program rutin dari pemerintah kota tapi karena keterbatasan anggaran, pemberian bantuan kepada difabel harus bertahap," tuturnya.
Edi menjelaskan, bantuan ini tidak hanya mengandalkan dari pemerintah daerah. Melainkan ada juga dari Kementerian Sosial. Khususnya untuk bantuan alat kepada disabilitas kategori berat. Misal mengalami kelumpuhan dan butuh kursi roda khusus yang bisa berfungsi sebagai tempat tidur.
Kemudian selain bantuan alat, Pemprov Kaltim dan Pemkot Balikpapan memberi bantuan peningkatan skill dengan bentuk pelatihan bagi disabilitas. Contohnya pelatihan servis elektronik hingga perbengkelan.
Dia bersyukur dengan bantuan pelatihan ini bisa membuat penyandang disabiltas terserap di dunia kerja. Mulai dari perbaikan AC, handphone, TV, dan sebagainya. "Ada yang sudah bekerja di konter handphone dengan gaji UMK," imbuhnya.
Bahkan ada tenaga kerja dari difabel yang disiapkan sebagai barista. Mereka mendapat pelatihan dan 10 besar terserap di dunia usaha. "Perusahaan tetap mau menerima disabilitas asal memiliki sertifikasi keahlian," sebutnya.
Itu pun yang termasuk kategori difabel ringan. Ada syarat-syarat yang ditentukan perusahaan. Rata-rata tetap bisa bekerja seperti orang normal, meski dengan kondisi sedikit terbatas. Maka Dinas Sosial terus mendorong berbagai pelatihan agar difabel di Kota Beriman memiliki skill. (*)