Siswa Bisa Cek Kesehatan Gratis Mulai Juli, Ini Rincian Pemeriksaannya
- Selasa, 11 Februari 2025
- Editor

KOMPAS.com - Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) telah dimulai hari ini. Pemerintah secara resmi akan mulai memberikan layanan pemeriksaan kesehatan gratis bagi masyarakat yang berulang tahun dan masih bisa mengakses layanan kesehatan 30 hari setelahnya.
Program ini juga berlaku bagi anak-anak dan remaja berusia 7 hingga 17 tahun dan ibu hamil serta balita.
Program CKG ini menawarkan pemeriksaan kesehatan komprehensif secara gratis dengan proses yang efisien dan terorganisir.
Wakil Menteri Stella Christie telah mengikuti program ini di Puskesmas Cakung. Ia menekankan pentingnya membangun kebiasaan memeriksa kesehatan sejak dini. Tujuan utama program ini adalah menggeser fokus dari pengobatan (kuratif) ke pencegahan (preventif).
Dengan mendeteksi masalah kesehatan lebih awal, masyarakat dapat mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan. Sekaligus menghemat biaya pengobatan baik dari sisi anggaran negara maupun individu.
Banyak anak muda yang mengabaikan kesehatan
Menurut Wakil Menteri Stella Christie, dari sekitar 9 juta mahasiswa di Indonesia, banyak yang cenderung mengabaikan kesehatan karena merasa masih muda dan sehat.
"Tetapi justru itulah kalau dari sekarang kita membiasakan, karena kebiasaan ini penting sekali ya, membiasakan mengecek dari awal. Dan juga ceknya gratis, hanya perlu meluangkan waktu sedikit saja, dan prosesnya sudah luar biasa terorganisir," kata Wamendiktisaintek Stella usai menjalani cek kesehatan gratis di Puskesmas Cakung, Senin (10/02/2025).
Jadwal cek kesehatan gratis bagi siswa
Meski jadwal resmi cek kesehatan gratis bagi siswa belum keluar, tetapi Direktur Jenderal Kesehatan Primer dan Komunitas Kemenkes, Maria Endang Sumiwi mengatakan, anak usia sekolah (7-17 tahun) baru bisa mengikuti cek kesehatan gratis pada Juli 2025 saat tahun ajaran baru.
Endang menyampaikan melalui laman resmi Kemenkes bahwa program pemeriksaan kesehatan ini dirancang untuk membantu masyarakat memahami kondisi kesehatannya.
Program ini dibagi menjadi tiga kategori: CKG ulang tahun, CKG sekolah, dan CKG khusus. Berdasarkan pantauan Kompas.com, cek kesehatan gratis untuk anak usia 7-17 tidak dilakukan di puskesmas, tetapi di masing-masing sekolah.
Pemeriksaan kesehatan yang tersedia cukup beragam, mencakup skrining kekurangan hormon, deteksi penyakit jantung bawaan, serta pemeriksaan gizi, pendengaran, penglihatan, dan tekanan darah.
Jenis CKG untuk anak usia sekolah Berikut adalah rincian jenis-jenis CKG untuk usia 7-17 tahun:
Untuk SD (7-12 Tahun)
1. Status gizi
2. Merokok (khusus kelas 5-6)
3. Tingkat aktivitas fisik (khusus kelas 4-6)
4. Tekanan darah
5. Gula darah
6. Tuberkulosis
7. Telinga
8. Mata
9. Gigi
10. Jiwa
11. Hati (Hepatitis B)
Untuk SMP (13-15 Tahun)
1. Status gizi
2. Merokok
3. Tingkat aktivitas fisik
4. Tekanan darah
5. Gula darah
6. Tuberkulosis
7. Talasemia (khusus kelas 7)
8. Anemia remaja putri (khusus kelas 7)
9. Telinga
10. Mata
11. Gigi
12. Jiwa
13. Hati (Hepatitis B dan C)
Untuk SMA (16-17 Tahun)
1. Status gizi
2. Merokok
3. Tingkat aktivitas fisik
4. Tekanan darah
5. Gula darah
6. Tuberkulosis
7. Anemia remaja putri (khusus kelas 10)
8. Telinga
9. Mata
10. Gigi
11. Jiwa
12. Hati (Hepatitis B dan C)
Syarat dan cara mendaftar
Dikutip dari pemberitaan Kompas.com, program ini tersedia di puskesmas serta klinik yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Untuk memanfaatkan layanan tersebut, peserta harus terdaftar dalam BPJS Kesehaan dan mengikuti beberapa prosedur.
1. Mendaftar atau mengaktifkan BPJS Kesehatan
Untuk mendapatkan layanan pemeriksaan kesehatan gratis, masyarakat perlu memastikan status keanggotaan BPJS Kesehatan mereka aktif. Bagi yang belum terdaftar, dapat mendaftar melalui kantor BPJS terdekat atau platform online.
2. Mengunduh dan mendaftarkan akun di aplikasi SATUSEHAT Mobile
Langkah selanjutnya adalah mengunduh aplikasi SATUSEHAT Mobile dan membuat akun. Aplikasi ini berperan penting sebagai pusat informasi jadwal pemeriksaan dan tempat mengisi kuesioner skrining kesehatan.
3. Menentukan jadwal pemeriksaan
Penjadwalan pemeriksaan bisa dilakukan melalui dua cara: aplikasi SATUSEHAT Mobile atau WhatsApp Chatbot BPJS Kesehatan.
4. Menerima pengingat jadwal melalui Whatsapp
Setelah jadwal ditentukan, sistem akan mengirimkan pengingat melalui WhatsApp pada beberapa waktu: 30 hari, 7 hari, dan sehari sebelum ulang tahun, serta pada hari ulang tahun itu sendiri.
5. Mengisi kuesioner skrining kesehatan
Tujuh hari menjelang jadwal pemeriksaan, peserta perlu mengisi kuesioner skrining kesehatan di aplikasi SATUSEHAT Mobile.
6. Menerima tiket pemeriksaan di aplikasi Setelah kuesioner terisi, tiket pemeriksaan akan muncul di aplikasi SATUSEHAT Mobile dan harus ditunjukkan saat melakukan pemeriksaan.
7. Mengunjungi fasilitas kesehatan yang bermitra dengan BPJS Saat hari pemeriksaan tiba, peserta dapat mengunjungi fasilitas kesehatan yang telah dipilih dengan membawa beberapa dokumen:
- KTP, KIA, atau Kartu Keluarga sebagai identitas diri
- Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) untuk balita dan anak prasekolah
- Tiket pemeriksaan yang terdapat di aplikasi SATUSEHAT Mobile
- Hasil kuesioner skrining kesehatan yang telah diisi
Demikian penjelasan mengenai cek kesehatan gratis yang bisa diakses para siswa pada Juli nanti.
(https://www.kompas.com/edu/read/2025/02/10/162224971/siswa-bisa-cek-kesehatan-gratis-mulai-juli-ini-rincian-pemeriksaannya?page=1)
(dmsrz)
Komentari Tulisan Ini
Artikel Terkait

Disdag Pastikan Produk Minyakita di Balikpapan Aman, Selisih Takaran Masih dalam Batas Wajar
Kamis, 20 Maret 2025

Prabowo Bakal Berikan Bantuan Smart TV untuk Sekolah, Mendikdasmen Tunggu Inpres
Kamis, 20 Maret 2025