You need to enable javaScript to run this app.

Ortu Catat! 7 Sikap Ini Wajib Diajarkan Agar Anak Sukses di Masa Depan

  • Senin, 10 Februari 2025
  • Editor
Ortu Catat! 7 Sikap Ini Wajib Diajarkan Agar Anak Sukses di Masa Depan

Jakarta - Orang sukses itu diciptakan, bukan dilahirkan. Begitulah hal yang dipercaya oleh Michele Borba, seorang psikolog anak dan pakar parenting dari California, Amerika Serikat.

Pemikirannya tersebut tak semerta-merta pepatah saja tetapi ia sudah membuktikan kebenarannya lewat serangkaian riset. Sebagai psikolog anak senior, Borba telah mempelajari hal-hal penting yang perlu dimiliki anak agar mereka sukses.

"Anak-anak membutuhkan masa kecil yang aman, penuh kasih sayang, dan terstruktur, tetapi mereka juga membutuhkan otonomi, kompetensi, dan kebebasan untuk berkembang," katanya dalam CNBC Make It, dikutip Jumat (7/2/2025).

Setelah mempelajarinya, Borba menyimpulkan ada tujuh sikap penting untuk mendorong ketangguhan mental anak hingga kemampuannya dalam mencapai kesuksesan. Berikut di antaranya:

1. Percaya Diri

Percaya diri menjadi modal utama agar anak bisa mengoptimalkan potensinya dengan maksimal. Orang tua harus sering mengatakan "kamu istimewa" atau "kamu bisa menjadi apapun yang kamu inginkan".

"Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang mengaitkan nilai mereka dengan usaha dan kelebihan mereka sendiri lebih sukses daripada anak-anak yang percaya bahwa mereka tidak memiliki kendali atas hasil akademis," kata Borba.

2. Berempati

Empati adalah kemampuan seseorang dalam memahami perasaan atau sikap orang lain. Mengapa empati penting dalam mendukung kesuksesan anak?

Empati membuat anak dapat menempatkan diri pada posisi mereka. Empati sendiri dibedakan menjadi tiga jenis yakni empati afektif, empati perilaku dan empati kognitif.

Empati afektif adalah di saat kita berbagi perasaan dengan orang lain dan merasakan emosi mereka. Kemudian empati perilaku adalah kepedulian untuk mendorong saling bertindak.

Sementara empati kognitif adalah di saat kita memahami pikiran orang lain. Borba menyebut cara untuk menumbuhkan empati anak bisa dilakukan lewat berbagi perasaan kepada mereka, memberi label pada emosi mereka dan ajukan pertanyaan seputar perasaan anak.

3. Mengendalikan Diri

Anak perlu bangkit dan berkembang setelah mereka mengalami kegagalan. Oleh karena itu, sikap bisa mengendalikan diri di saat terpuruk penting dimiliki.

Cara untuk mengajarkan pengendalian diri ini bisa dilakukan lewat pemberian sinyal. Anak harus diajak fokus pada satu hal di antara banyak kegiatan yang dilakukan.

"Teknik lainnya adalah menggunakan jeda stres. Memperlambat langkah memberi mereka waktu untuk berpikir. Ajarkan "petunjuk jeda" yang dapat digunakan anak Anda untuk mengingatkan mereka agar berhenti dan berpikir sebelum bertindak," kata Borba.

4. Integritas yang Kuat

Integritas terdiri dari keterampilan, sikap, kapasitas sekaligus keyakinan. Jika anak-anak mempunyai integritas, maka mereka akan lebih mudah mengetahui dan melakukan apa yang benar.

"Menetapkan ekspektasi kita sendiri merupakan bagian besar dari teka-teki ini. Namun, yang sama pentingnya adalah memberi mereka ruang untuk mengembangkan identitas moral mereka sendiri, di samping dan terpisah dari identitas moral kita," terang Borba.

5. Punya Rasa Ingin Tahu

Sulit membangun rasa ingin tahu tinggi pada anak yang sudah terpapar gadget dalam kesehariannya. Padahal rasa ingin tahu penting agar mereka dapat menjelajahi sesuai yang baru bahkan tidak pasti.

"Untuk membantu anak-anak membangun rasa ingin tahu, saya suka menggunakan mainan, gadget, dan permainan yang tidak terbatas. Berikan mereka cat, benang, dan stik es krim untuk membuat konstruksi. Atau tawarkan klip kertas dan pembersih pipa dan tantang anak-anak Anda untuk melihat berapa banyak cara unik yang dapat mereka gunakan," saran Borba.

6. Tekun

Tak ada modal penting lain bagi anak yang sukses meraih impiannya selain ketekunan. Ketekunan menyiratkan bahwa anak tak mudah menyerah.

Kerap kali anak menyerah dengan tugas mereka karena kewalahan. Sehingga orang tua bisa mulai mengajari agar mereka merampungkan tugas satu demi satu.

"Anda dapat mengajarkan putri Anda untuk "mengelompokkannya", misalnya, dengan menutupi semua soal matematika dengan selembar kertas, kecuali baris paling atas. Turunkan kertas yang ditutupi ke baris berikutnya dan seterusnya saat setiap baris telah selesai," kata Borba.

7. Selalu Optimistis

Anak yang optimistis akan melihat tantangan sebagai sesuatu yang bersifat sementara dan bisa diatasi. Sedangkan anak yang pesimistis memandang tantangan sebagai balok semen yang sulit dipindahkan.

"Mengajarkan optimisme kepada anak dimulai dari diri kita sendiri. Anak-anak mengadopsi kata-kata kita sebagai suara hati mereka, jadi selama beberapa hari ke depan, dengarkan pesan-pesan yang biasa Anda sampaikan dan nilailah pandangan yang Anda berikan kepada anak-anak Anda," tutup Borba.

(https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-7767453/ortu-catat-7-sikap-ini-wajib-diajarkan-agar-anak-sukses-di-masa-depan)

(dmsrz)

Bagikan artikel ini:

Komentari Tulisan Ini