Jumlah Bulu Burung Garuda Pancasila: Sejarah dan Maknanya
- Selasa, 04 Februari 2025
- Editor

Jakarta - Garuda Pancasila yang menjadi lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia telah didesain sedemikian rupa sehingga memiliki makna simbolis yang mendalam. Salah satunya adalah jumlah bulu burung Garuda Pancasila yang disesuaikan dengan sejarah kemerdekaan Indonesia.
Simak artikel ini untuk mengetahui berapa jumlah bulu burung Garuda Pancasila, lengkap dengan sejarah penetapan lambang garuda serta makna setiap bagian Garuda Pancasila, termasuk warna, perisai, semboyan, dan simbol-simbolnya.
Jumlah Bulu Burung Garuda Pancasila
Total bulu burung Garuda adalah 89 yang merupakan hasil penjumlahan hari kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Dilansir dari laman Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), jumlah bulu Garuda Pancasila terdiri dari:
Bagian sayap kanan dan kiri: masing-masing 17 helai
Bagian ekor burung: 8 helai
Bagian pangkal ekor bawah perisai: 19 helai
Bagian leher: 45 helai
Maknanya, 17 berarti tanggal hari kemerdekaan, 8 adalah bulan Agustus, kemudian 19 dan 45 merupakan tahun 1945. Jika digabungkan, maka membentuk angka 17-8-1945.
Sejarah Penetapan Lambang Garuda Pancasila
Saat merdeka pada 1945, Indonesia masih belum memiliki lambang negara. Lambang Garuda Pancasila baru disahkan pada 1950, setelah kedaulatan Indonesia diakui oleh Belanda dalam Konferensi Meja Bundar di Den Haag.
Berdasarkan laman Kemdikbud, lambang Garuda Pancasila dibuat sesuai hasil sayembara desain lambang negara yang digelar pemerintah Republik Indonesia Serikat (RIS). Kompetisi ini dimenangkan desai karya Sultan Hamid II.
Desain tersebut menampilkan Garuda, tunggangan suci Dewa Wisnu, seperti yang digambarkan dalam patung dan relief candi-candi kuno di Indonesia. Desain awalnya, Garuda berdiri di atas bunga teratai dengan dadanya dilindungi perisai.
Burung Garuda tersebut juga dikelilingi tulisan 'Republik Indonesia Serikat'. Model desain ini tidak menampilkan semboyan 'Bhinneka Tunggal Ika' serta simbol bintang dan rantai. Namun ada sebilah keris, kepala banteng, tiga tangkai padi, dan pohon beringin.
Presiden pertama RI Sukarno beserta wakilnya dan Moh. Hatta mengajukan usul agar lambang terpilih itu diperbaiki, termasuk lima simbol Pancasila dan sedikit perubahan desain pada lambang, jambul, dan cengkeraman. Gambar Garuda kemudian diperbaiki Sultan Hamid II bersama pelukis Dullah.
Makna Simbolis Garuda Pancasila
Selain bulu, lambang Garuda Pancasila terdiri dari beberapa bagian yang masing-masing memiliki makna simbolis. Berikut penjelasan maknanya yang dikutip dari situs BPIP dan Undang-undang No 24 Tahun 2009:
Makna Burung
Burung garuda merupakan burung yang dikenal dalam mitologi kuno, yakni burung yang menyerupai elang rajawali. Garuda melambangkan kekuatan, ketajaman visi seperti mata elang, bisa terbang tinggi. Secara umum, garuda menyimbolkan bangsa yang besar dan negara yang kuat.
Makna Semboyan Bhinneka Tunggal Ika
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika pernah dipakai oleh pujangga ternama Mpu Tantular dalam kitab Sutasoma. Semboyan ini menggambarkan persatuan dan kesatuan bangsa yang majemuk.
Kata bhinneka berasal dari dua kata, yaitu bhinna dan ika, artinya berbeda-beda tetapi tetap satu. Sedangkan kata 'tunggal ika' menekankan persatuan di antara masyarakat Indonesia yang beragam.
Makna Perisai
Lambang garuda mengenakan perisai di bagian dada yang melambangkan perjuangan dan perlindungan. Perisai atau tameng merupakan bagian dari persenjataan yang juga dikenal dalam peradaban Indonesia. Maknanya adalah perjuangan dan perlindungan diri untuk mencapai tujuan.
Makna Warna
Terdapat beberapa warna dalam lambang Garuda Pancasila, yakni:
Warna merah (di kanan atas dan kiri bawah perisai), bermakna berani.
Warna putih (di kiri atas dan kanan bawah perisai), bermakna suci.
Warna kuning emas (pada keseluruhan burung Garuda), bermakna keagungan dan keluhuran bangsa.
Warna hitam (di tengah perisai, latar belakang bintang), bermakna siklus dan jalinan kehidupan manusia dari awal penciptaan hingga akhir kehidupan.
Warna alam (seluruh gambar lambang sesuai warna asli), bermakna semangat dan kehidupan yang dinamis di alam semesta.
Makna Lima Lambang Pancasila
Pada perisai terdapat lima simbol Pancasila. Maknanya adalah sebagai berikut:
1. Bintang
Bintang adalah simbol sila pertama, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Makna dari bintang adalah cahaya kerohanian dari Tuhan untuk menyinari semesta.
2. Mata Rantai
Mata rantai menjadi simbol sila kedua, yang berbunyi Kemanusiaan yang adil dan beradab. Mata rantai ini tak terputus dan melingkar, menyimbolkan hubungan erat, bahu membahu dan saling membutuhkan.
3. Pohon Beringin
Pohon beringin merupakan simbol sila ketiga, yaitu Persatuan Indonesia. Makna dari pohon besar ini adalah peneduh. Akarnya yang menjalar ke segala arah menggambarkan banyaknya suku bangsa di Indonesia.
4. Kepala Banteng
Kepala banteng merupakan simbol sila keempat, yang berbunyi Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Banteng merupakan hewan sosial yang suka berkumpul. Ini diasosiasikan sebagai rakyat yang senang bermusyawarah.
5. Padi dan Kapas
Padi dan kapas merupakan simbol sila kelima, yaitu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Padi dan kapas sebagai simbol kemakmuran, karena padi adalah bahan makanan utama dan kapas digunakan sebagai bahan pakaian. Keduanya merupakan kebutuhan dasar.
Nah, kita sebagai bangsa Indonesia penting untuk mengenal lambang negara beserta maknanya. Kita menjadi semakin akan tahu akar budaya dan dasar untuk menjalankan kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Baca artikel detikedu, "Jumlah Bulu Burung Garuda Pancasila: Sejarah dan Maknanya" selengkapnya https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-7761770/jumlah-bulu-burung-garuda-pancasila-sejarah-dan-maknanya.
Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/
Komentari Tulisan Ini