Menu Makan Bergizi Gratis di Balikpapan Dihargai Rp 10 Ribu Per Porsi, Rencana Mulai 13 Januari di Balikpapan Selatan
- Kamis, 09 Januari 2025
- Editor

KALTIMPOST.ID – Sekretaris Kota Balikpapan Muhaimin memastikan program makan bergizi gratis yang akan berjalan di Kota Minyak bukan lagi uji coba. Melainkan sudah implementasi langsung dari pemerintah pusat.
“Anggaran secara nasional sudah ada lewat Badan Gizi Nasional (BGN). Saat ini semua menggunakan dana pemerintah pusat,” katanya kepada awak media, Rabu (8/1). Termasuk katering juga ditunjuk oleh BGN dan bukan kewenangan pemerintah daerah.
Dia menyebutkan, informasinya terdapat tiga katering yang melaksanakan program tersebut. Salah satunya memiliki perizinan dari Samarinda. “Tahap awal untuk sekolah di Balikpapan Selatan dulu. Jenjang PAUD hingga SMA/SMK,” tuturnya.
Sementara untuk pilihan lauk menggunakan tiga jenis opsi. Di antaranya telor, ikan, dan ayam. Muhaimin meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Balikpapan melakukan check list bagi peserta didik yang memiliki alergi terhadap tiga jenis lauk tersebut.
Sehingga bisa dilakukan antisipasi selama distribusi. Makanan yang dikirim tetap sesuai dengan kondisi anak di sekolah. Ada pun keputusan dari BGN, paket menu makan ini memiliki variasi harga.
Artinya tidak semua jenjang mendapatkan biaya yang sama. “Harga menu makanan untuk siswa TK dan SD sebesar Rp 8 ribu per anak. Itu hanya untuk biaya pangan atau isi menu saja,” ungkapnya.
Jadi tidak termasuk dengan biaya jasa katering. Sementara untuk siswa SMP dan SMA/SMK memiliki menu makanan sebesar Rp 10 ribu per anak. Nanti distribusi makan juga tidak satu waktu. Melainkan berbeda-beda antar jenjang pendidikan.
“Ada yang pukul 07.45 Wita, pukul 10.00 Wita, dan ada yang saat makan siang. Bergantung dari kondisi pembelajaran sekolah,” imbuhnya. Misalnya TK dan SD distribusi makanan pagi hari. Teknis diatur lewat Disdikbud.
“Karena jangan sampai anak-anak baru makan siang, tapi sudah diantar dari pagi. Jadi kelayakan makanan tetap terukur,” ujarnya. Muhaimin menjelaskan, BGN menggandeng sarjana penggerak pembangunan Indonesia (SPPI) untuk pelaksanaan MBG.
Mereka mendampingi katering untuk koordinasi dengan sekolah. SPPI direkrut secara bertahap oleh pemerintah pusat. Saat ini yang datang baru tahap pertama. Pihaknya belum mengetahui berapa lama kontrak berjalan.
“Kalau MBG seharusnya selama satu tahun anggaran 2025,” ucapnya. Namun dia memastikan, program akan berjalan menyeluruh secara bertahap menyasar ke kecamatan lain.
Sebagai informasi, rencana awal MBG akan berlangsung mulai 13 Januari di Balikpapan. Namun belakangan belum ada kepastian mulai kapan dan berapa lama bantuan makan siang berjalan. Menunggu kesiapan teknis dari BGN dan instansi terkait lainnya. (gel/rd)
(dmsrz)
Komentari Tulisan Ini
Artikel Terkait

Disdag Pastikan Produk Minyakita di Balikpapan Aman, Selisih Takaran Masih dalam Batas Wajar
Kamis, 20 Maret 2025

Prabowo Bakal Berikan Bantuan Smart TV untuk Sekolah, Mendikdasmen Tunggu Inpres
Kamis, 20 Maret 2025