You need to enable javaScript to run this app.

Ketindihan Saat Tidur? ini 5 Hal yang Sebenarnya Anda Rasakan

  • Rabu, 31 Juli 2019
  • Artikel
  • Operator PPDB
Ketindihan Saat Tidur? ini 5 Hal yang Sebenarnya Anda Rasakan

jpnn.com - Ketindihan saat tidur sering kali dihubungkan dengan kejadian mistis. Meski ada beberapa hal “gaib” yang dirasakan tubuh saat mengalami kondisi tersebut, Anda tak perlu langsung panik.

Ada sejumlah penjelasan ilmiah yang berkaitan dengan kondisi ketindihan saat tidur. Paparan berikut bisa memberikan Anda pencerahan tentang keadaan yang sering dikenal dengan istilah rep-repan ini. 

Ketindihan saat tidur sarat mitos mistis
Anda juga mungkin pernah mengalami tidur semacam ini. Biasanya seseorang yang mengalami ketindihan saat tidur umumnya digambarkan terjaga dari tidur tengah malam dengan tubuh tak bisa bergerak.

Saat melihat kamar tidur yang kosong dan gelap, orang yang ketindihan biasanya percaya akan kehadiran sesuatu yang supernatural. Ada juga sebagian orang yang mendeskripsikannya seperti ada sesuatu yang menduduki dada.

Akibatnya orang tersebut jadi (merasa) tidak bisa bergerak dan bernapas. Tak sedikit orang yang salah kaprah dan menganggap penyebabnya adalah sesuatu yang mistis.

Padahal, dalam dunia medis keadaan ini bisa dijelaskan dengan logis. Kondisi tersebut dikenal sebagai sleep paralysis atau kelumpuhan tidur.

Penjelasan ilmiah ketindihan saat tidur
Menurut penjelasan dari dr. Dyan Mega Inderawati dari KlikDokter, banyak orang yang mengalami kelumpuhan tidur. Ketika kondisi ini terjadi, dada terasa berat serta leher seperti tercekik adalah ciri utamanya.

"Apa yang banyak disebut sebagai ketindihan saat tidur ini sebenarnya merupakan sleep paralysis atau kelumpuhan otot sesaat ketika Anda sedang tertidur pulas. Dalam kondisi tidur sekalipun, otak tidak pernah berhenti bekerja,” jelas dr. Dyan.

Lebih lanjut, dr. Dyan mengatakan bahwa kerja otak saat tubuh tertidur ini terjadi melalui lima fase, yakni fase 1, 2, 3, 4, 5 dan rapid eye movement (REM).

Fase REM biasanya berlangsung dalam keadaan seseorang benar-benar tidur terlelap atau pulas, yaitu 70-90 menit setelah mulai jatuh tidur. Fase REM sangat penting karena pada waktu tersebut, otak menyimpan memori aktivitas di hari tersebut dan menstabilkan suasana hati untuk menjalani hari berikutnya. Pada fase tidur REM ini pula Anda bermimpi.

Berkebalikan dengan aktivitas otak yang terus bekerja, pada fase tidur REM, otot-otot tubuh benar-benar diistirahatkan. Otak “memerintahkan” sistem saraf untuk meniadakan aktivitas otot, sehingga tubuh tidak dapat bergerak dan beristirahat sempurna.

Ketindihan saat tidur berhubungan dengan fase tidur REM ini. Pada kondisi tertentu, Anda bisa tiba-tiba bangun ketika fase tidur ini belum selesai. Akibatnya, Anda terjaga dalam keadaan otot-otot belum diaktifkan kembali oleh otak.

“Itulah mengapa orang-orang yang mengalaminya merasa tak bisa menggerakkan tubuh ketika terbangun,” ujar dr. Dyan.

Hal-hal yang dirasakan tubuh saat “rep-repan”
Ketika Anda mengalami sleep paralysis atau ketindihan saat tidur, tubuh bisa mengalami hal-hal di bawah ini.

1. Tak mampu bergerak
Seperti namanya – sleep paralysis - saat kelumpuhan tidur menyerang Anda seakan lumpuh dan tidak bisa menggerakkan badan. Tak peduli sekeras apa pun usaha Anda untuk bergerak.

Seseorang mungkin saja bisa ketakutan jika kondisi kamar dalam keadaan gelap plus gemar menonton film horor! Namun jangan khawatir, kondisi hanya berlangsung sementara selama beberapa menit.

2. Seperti tak bisa bernapas
Selain tak bisa bergerak, yang membuat sleep paralysis memunculkan kepanikan adalah Anda merasa tak bisa bernapas atau seperti tercekik.

“Di dalam pikiran, Anda masih terjebak dalam tidur REM ketika pernapasan sedang dangkal-dangkalnya, tetapi Anda terjaga dan ingin bernapas… tapi tak bisa,” kata Dr. Raj Dasgupta, MD, dari American Academy of Sleep Medicine dan asisten profesor di Keck School of Medicine, Universitas Southern California, Amerika Serikat, kepada Reader’s Digest.

Ada pula orang-orang yang melaporkan sensasi seperti seseorang yang berat menduduki dada, sehingga menekan pasokan udara—yang digambarkan lewat lukisan klasik “The Nightmare” karya Henry Fuseli. Jika ini terjadi, cobalah untuk tenang dan ingat bahwa fase tersebut akan cepat berlalu.

3. Halusinasi
Ada pula yang melaporkan melihat hal yang “tidak-tidak”, misalnya halusinasi melihat ular, ratusan laba-laba menghinggapi tubuh, dan lain-lain.

4. Seperti ada seseorang di dalam kamar
Salah satu pengalaman kelumpuhan tidur yang sering dirasakan adalah merasakan atau seolah-olah melihat seseorang (atau sosok monster) di kamar, pintu masuk yang terbuka, di langit-langit kamar, atau di luar jendela.

“Pikiran Anda terjaga dan dengan tingkat kewaspadaan yang tinggi, sehingga bisa menyebabkan halusinasi ada sosok di dalam ruangan,” kata Dr. Dasgupta. Sosok asing tersebut sering digambarkan seperti monster, iblis, anak kecil berwajah menyeramkan, atau makhluk menyeramkan lainnya.

5. Pengalaman keluar dari tubuh
Pada sebuah studi yang meneliti tentang halusinasi saat sleep paralysis menemukan bahwa beberapa orang juga mengalami hal “tidak biasa”. Mereka mendeskripsikannya seperti sedang melayang, perasaan bahagia seperti di surga, atau pengalaman di luar tubuh lainnya. Kondisi ini disebut sebagai out-of-body experience.

Itulah beberapa sensasi yang dirasakan tubuh ketika Anda mengalami ketindihan saat tidur. Nah, setelah membaca paparan di atas Anda tidak perlu lagi menghubungkan rep-repan alias sleep paralysis dengan makhluk gaib, ya! Ketindihan saat tidur adalah hal biasa yang  bisa dijelaskan secara logis. Tidak perlu panik karena “gangguan” yang Anda tersebut akan hilang dalam beberapa menit.(RN/RVS/klikdokter)

(https://www.jpnn.com/news/ketindihan-saat-tidur-ini-5-hal-yang-sebenarnya-anda-rasakan?page=1)

Bagikan artikel ini: